Ketika cinta tumbuh dunia terasa indah, dan ketika cinta di persatukan begitu indah hidup ini

Kamis, 06 Mei 2010

Kisah Cinta Sejati



Namaku Dina dan aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberikanku sebuah pengajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat dan mengagumkan seperti dalam novel-novel romantis, tetapi tetap bagiku ia adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari semua novela tersebut. Ini adalah kisah cinta ayahku, Ahmad syidiq dan ibuku, Ida khomsyiah. Mereka bertemu di sebuah majelis resepsi pernikahan dan kata ayahku dia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk ke dalam ruangan. Saat itu dia tahu, inilah wanita yang akan dikahwininya. Ia menjadi kenyataan dan mereka telah bernikah selama 40 tahun dengan tiga orang anak. Aku anak sulung, telah berkahwin dan memberikan mereka dua orang cucu. Ibu bapaku hidup bahagia dan selama bertahun-tahun telah menjadi ibu bapa yang sangat baik bagi kami, membimbing kami dengan penuh cinta kasih dan kebijaksanaan.

Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Beberapa jiran kami mengajak ibuku pergi ke pembukaan pasaraya yang menjual alat-alat keperluan rumah tangga. Mereka mengatakan hari pembukaan adalah waktu terbaik untuk berbelanja barang keperluan kerana barang sangat murah dengan kualiti yang berpatutan.

Tapi ibuku menolaknya kerana ayahku sebentar lagi akan pulang dari kerja. Kata ibuku,”Ibu tak akan pernah meninggalkan ayahmu sendirian”.

Perkara itu yang selalu ditegaskan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang wanita, aku wajib bersikap baik terhadap suamiku dan selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sihat mahupun sakit. Seorang wanita harus menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu. Menurut mereka, itu hanyalah lafaz janji pernikahan, omongan kosong belaka. Tapi aku tetap mempercayai nasihat ibuku.

Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami sekeluarga mengalami berita duka. Setelah ulang tahun ibuku yang ke-57, ibuku terjatuh di kamar mandi dan menjadi lumpuh. Doktor mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi, dia harus menghabiskan sisa hidupnya di pembaringan.

Ayahku, seorang lelaki yang masih sihat di usia tuanya. Tetapi dia tetap setia merawat ibuku, menyuapinya, bercerita segala hal dan membisikkan kata-kata cinta pada ibu. Ayahku tak pernah meninggalkannya. Selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya. Ayahku pernah mengilatkan kuku tangan ibuku, dan ketika ibuku bertanya ,”Untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua dan bodoh sekali”.

Ayahku menjawab, “Aku ingin kau tetap merasa cantik”.

Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, merawat ibuku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum,”Kau tahu, Dina. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku…kau tahu kenapa?”

Aku menggeleng, dan ibuku berkata, “Kerana aku tak pernah meninggalkannya…”

Itulah kisah cinta ayahku, Ahmad syidiq dan Ibuku, Ida khomsyiah, mereka memberikan kami anak-anaknya pelajaran tentang tanggungjawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, dan cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.
Selengkapnya...

Puisi Tentang Cinta



Semua Tentang Cinta

Semua Tentang Cinta. Hidup gak jauh dari kisah cinta, semua hal tentang cinta begitu romantis dan menarik buat diomongin, mulai dari puisi cinta, lagu cinta, cerita cinta, film cinta dan tentang cinta yang lainnya.

Bicara tentang cinta emang gak ada habisnya, kalo hidup gak ada cinta seakan makan gak ada lauknya, walaupun kadang cinta bisa bikin gila tapi cinta tetap menjadi bagian dari kisah kehidupan. Semua tentang cinta, cinta dan cinta. Kali ini gue pengen hadirkan puisi cinta semua tentang cinta. Puisi Cinta Semua Tentang Cinta

Cinta..
Sebenarnya cinta itu ada,
hanya tak terlihat.. tapi terasa..

Sebenarnya cinta tak pernah menyakiti,
mungkin hanya karena,
kita tak bisa mengerti arti cinta yang sesungguhnya..!!

Hargai cinta yang ada,
Jangan sia-siakan orang yang mencintai dan menyayangi mu..
karena..
Lebih baik menjalin hubungan dengan orang yang mencintai,
meskipun kita tak mencintai..
dari pada
kita mencintai tapi tak dicintai..

Cinta??
cinta berdasar uang,,
tak akan lama..
cinta berdasar wajah,,
cepat putus..
cinta berdasar mainan,,
satu pihak akan sakit hati..
tapi..
bila cinta berdasar setia dan kejujuran dari dalam hati
cinta akan lama menghilang..

Cinta??
cinta itu bodoh
cinta itu munafik
cinta itu pembohong
cinta itu curang
cinta itu tak mengerti
cinta itu kebencian
cinta itu keterlaluan
cinta itu keraguan
cinta itu pembunuh
cinta itu penjahat
cinta itu konyol
cinta itu boros
cinta itu sebuah penghianatan
cinta itu pura-pura

tapi..
ada satu hal yang selalu aku ingat
bahwa aku sudah merasakan semua itu..

Cintaku..
cinta ku akan tetap setia
saat hati tersakiti..
Tetap memaafkan
saat di bohongi..
Tetap tersenyum
saat di bodohi..
Tetap menanti
saat di tinggalkan..
dan
Tetap menerima
pada saat dia kembali..
Selengkapnya...

Arti Sebuah Cinta



Cinta adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah erti menurut tanggapan, fahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeza. Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeza daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluahkan perasaan seperti berikut: 1. Perasaan terhadap keluarga
2. Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
3. Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
4. Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
5. Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
6. Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
7. Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
8. Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
9. Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme

Pengunaan perkataan cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggeris. Love digunakan dalam semua amalan dan erti untuk eros, philia, agape dan storge. Namun demikian perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut:

1. Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros
2. Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia
3. Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape
4. Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge
Selengkapnya...

Cinta dan Waktu



Cinta adalah sesuatu hal yang sulit kita tebak karena terkadang cinta dapat membuat kita sakit dan dapat membuat kita melupakan segalanya cintapun dan memberikan kegembiraan,dan yang paling utama bagi kita, cinta dapat memberi kesejukan,karena cinta tak dapat kita sentuh tp hanya bisa kita rasakan dalam hati dan jiwa kita,seperti embun yang datang dipagi hari dan hembusan angin yang membuat kita sejuk tp tak dapat kita sentuh.. cintailah cinta dengan cinta karna cinta adalah anugrah namun derita-nya tiada akhir,cinta dan waktu adalah hal yang berada diluar kuasa,kita cuma bisa merasakan,cinta dan waktu adalah perkara ghaib,mari kita renungkan,sedangkan raja ghaib adalah Dzat yang maha hidup dan berdiri sendiri, dialah yang menciptakan cinta dan waktu jadi barang siapa bijaksana menggunakan keduanya mudah-mudahan ia akan selamat dari api neraka yang amat menyakitkan dan menghinakan cintailah seseorang seperti angin jangan pernah mencintai seseorang seperti bunga, karna bunga akan gugur di kala musim berganti,tp angin tidak akan berubah, angin akan berhembus setiap saat walau musim berganti.
kita tau karna waktu ada cinta tanpa adanya waktu mungkin tak pernah bertemu dan benci nantinya, cuma waktu yang bisa membantu cinta karena hanya waktulah yang dapat membalas cinta dan hanya waktulah yang bisa menjawab cinta maka jangan pernah sia-siakan cinta dikala ada waktu yang mendukungnya...
Selengkapnya...

Cinta



Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya.
Sebab keelokan paras dapat menyesatkan.
Jangan pula tertarik kepada kekayaannya
karena kekayaan dapat musnah.
Tetariklah kepada seseorang yang dapat membuat tersenyum.
Karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah.
Semoga kamu menemukan orang seperti itu. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri.
Dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan.
Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan dalam dia.

Cinta dimulai dengan sebuah senyuman,
bertumbuh dengan sebuah ciuman
dan berakhir dengan tetesan air mata.

Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu.
Tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk
mengutarakan cintamu kepadanya.

Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan.
Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan.
Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan.
Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat. Kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang,
sejam untuk menyukai seseorang
dan sehari untuk mencintai seseorang,
tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya,
tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.

Jangan pernah mengucap selamat tinggal
jika kamu masih mau mencoba,
jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup,
jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintai lagi
jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang
bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu.
Jangan mengharapkan balasan cinta ,
tunggulah sampai cinta berkembang dihatinya,
tetapi jika tidak berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu.

Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar
tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya.
Namun demikian, janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan,
pergilah ketempat-tempat kamu ingin pergi.
Jadilah seperti yang kamu inginkan,
karena kamu hanya memiliki satu kehidupan
dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan.
Tetapi acap kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup
sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

Semoga kamu mendapatkan
kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati,
cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat,
kesedihan yang cukup untuk membuat manusiawi,
pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia
dan uang yang cukup untuk membeli segala keperluan.

Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu,
tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

Pandanglah segala sesuatu dari kaca mata orang lain.
Apabila hal itu menyakitkan hatimu,
sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang lain pula.
Orang-orang yang paling berbahagia pun tidak selalu memiliki hal-hal terbaik,
mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu orang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

Masa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan.
Kamu tidak dapat hidup terus dengan baik
jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati dimasa lalu.

Waktu kamu lahir,
kamu menangis dan orang-orang disekelilingmu tersenyum.
Jalanilah hidupmu sehingga waktu kamu meninggal,
kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.
Selengkapnya...

Cinta Seorang Ibu Kepada Anaknya



”Rosa, bangun.. Sarapanmu udah mama siapin di meja.” Tradisi ini sudah berlangsung 26 tahun, sejak pertama kali aku bisa mengingat tapi kebiasaan mama tak pernah berubah. “Mama sayang. ga usah repot-repot ma, aku sudah dewasa.” pintaku pada mama pada suatu pagi. Wajah tua itu langsung berubah. Pun ketika mama mengajakku makan siang di sebuah restoran. Buru-buru kukeluarkan uang dan kubayar semuanya, ingin kubalas jasa mama selama ini dengan hasil keringatku.. Raut sedih itu tak bisa disembunyikan.

Kenapa mama mudah sekali sedih? Aku hanya bisa mereka-reka, mungkin sekarang fasenya aku mengalami kesulitan memahami mama karena dari sebuah artikel yang kubaca.. orang yang lanjut usia bisa sangat sensitive dan cenderung untuk bersikap kanak-kanak. tapi entahlah.. Niatku ingin membahagiakan malah membuat mama sedih.

Seperti biasa, mama tidak akan pernah mengatakan apa-apa. Suatu hari kuberanikan diri untuk bertanya “Ma, maafin aku kalau telah menyakiti perasaan mama. Apa yang bikin mama sedih?” Kutatap sudut-sudut mata mama, ada genangan air mata di sana. Terbata-bata mama berkata, “Tiba-tiba mama merasa kalian tidak lagi membutuhkan mama. Kamu sudah dewasa, sudah bisa menghidupi diri sendiri. Mama tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kamu, mama tidak bisa lagi jajanin kamu. Semua sudah bisa kamu lakukan sendiri”

Ah, Ya Tuhan, ternyata buat seorang Ibu.. bersusah payah melayani putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan. Satu hal yang tak pernah kusadari sebelumnya.. Niat membahagiakan bisa jadi malah membuat orang tua menjadi sedih karena kita tidak berusaha untuk saling membuka diri melihat arti kebahagiaan dari sudut pandang masing-masing.

Diam-diam aku merenungkan. Apa yang telah kupersembahkan untuk mama dalam usiaku sekarang? Adakah mama bahagia dan bangga pada putrinya?

Ketika itu kutanya pada mama. Mama menjawab “Banyak sekali nak kebahagiaan yang telah kamu berikan pada mama. Kamu tumbuh sehat dan lucu ketika bayi adalah kebahagiaan. Kamu berprestasi di sekolah adalah kebanggaan buat mama. Setelah dewasa, kamu berprilaku sebagaimana seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat mama.

Setiap kali binar mata kamu mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang tua.”

Lagi-lagi aku hanya bisa berucap “Ampunkan aku ya Tuhan kalau selama ini sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada mama. Masih banyak alasan ketika mama menginginkan sesuatu.” Betapa sabarnya mamaku melalui liku-liku kehidupan..

Mamaku seorang yang idealis, menata keluarga, merawat dan mendidik anak-anak adalah hak prerogatif seorang ibu yang takkan bisa dilimpahkan kepada siapapun. Ah, maafin kami mama….. 18 jam sehari sebagai “pekerja” seakan tak pernah membuat mama lelah.. Sanggupkah aku ya Tuhan?

— +++ —

“Rosa, bangun nak.. sarapannya udah mama siapin di meja.. ” Kali ini aku lompat segera.. kubuka pintu kamar dan kurangkul mama sehangat mungkin, kuciumi pipinya yang mulai keriput, kutatap matanya lekat-lekat dan kuucapkan.. “Terimakasih mama, aku beruntung sekali memiliki mama yang baik hati, ijinkan aku membahagiakan mama.” Kulihat binar itu memancarkan kebahagiaan..

Cintaku ini milikmu, Mama. Aku masih sangat membutuhkanmu.. Maafkan aku yang belum bisa menjabarkan arti kebahagiaan buat dirimu..

— +++ —

Sahabat.. tidak selamanya kata sayang harus diungkapkan dengan kalimat “Aku sayang padamu.” Namun begitu, Tuhan menyuruh kita untuk menyampaikan rasa cinta yang kita punya kepada orang yang kita cintai..

Ayo kita mulai dari orang terdekat yang sangat mencintai kita, Ibu..
Walau mereka tak pernah meminta. Percayalah.. kata-kata itu akan membuat mereka sangat berarti dan bahagia..

— +++ —

“Ya Tuhan, cintailah mamaku, beri aku kesempatan untuk bisa membahagiakan mama selagi ENGKAU mengizinkan aku hidup. Dan jika saatnya nanti mama Kau panggil, terimalah dan jagalah ia disisiMu.. Titip mamaku ya Tuhan..”

Untuk dan oleh semua Ibu yang mencintai anak-anaknya dan semua anak yang mencintai Ibunya..
Selengkapnya...



Cinta Keluarga
Rabu, 24/06/2009 13:49 WIB | email | print | share

Rumah tak ubahnya seperti taman. Sejuk, nyaman, dan menenteramkan. Di sanalah orang mencari kesegaran. Di sana pula orang mengobati segala iritasi jiwa yang disebabkan oleh polusi lingkungan. Seperti itulah suasana keluarga yang dipenuhi banyak cinta. Sebagian orang kerap bingung ketika mengalami hujan masalah. Masalah pekerjaan, konflik dengan atasan, keretakan pergaulan sesama rekan kerja, kemacetan lalu lintas, serangan fitnah, lingkungan rumah yang tidak ramah, hingga masalah lubang-lubang rezeki yang tidak lagi terbuka lebar. Saat itulah, hati menjadi panas. Jiwa gelisah.

Ia butuh tempat berteduh. Ia butuh tempat untuk berbagi rasa. Ia perlu disegarkan dengan ungkapan banyak cinta. Dan keluarga sakinahlah yang sebenarnya ia butuhkan. Sayangnya, tidak semua orang sadar tentang itu. Setidaknya, itulah yang kini dialami Pak Kodir.

Pernah bapak lima anak ini bersitegang dengan atasannya di kantor. Ia tidak setuju dengan kebijakan atasan yang membolehkan pendekatan ke klien dengan cara ‘hadiah’. Buat Pak Kodir, jelas sekali maksud ‘hadiah’ itu. ‘Hadiah’ tak lain adalah uang sogok. Dan itu terlarang dalam ajaran Islam. Dalam Islam, tak ada toleransi dalam urusan halal haram.

Ketegangan terus berlanjut hingga muncul pilihan terkahir dari Pak Kodir. Ia mungkin akan berhenti kerja. Itu artinya, ia mengundurkan diri. Itu juga artinya, ia tidak dapat pesangon. Lima tahun lebih bekerja, tak memberikan hasil akhir yang memuaskan. Sebuah pilihan yang teramat sulit.

Belum lagi ketika berpikir soal pekerjaan selanjutnya. Wah, pilihan makin sulit. Tidak mudah mencari pekerjaan di zaman susah seperti sekarang ini. Mau wirausaha nggak ada modal. Kecuali, kalau dapat pesangon.

Konflik dan pilihan sulit itu kian semrawut dalam pikiran Pak Kodir. Kadang, ia ingin marah. Kadang, ia merasa lemah tak berdaya. Ketika itulah, ia tak lagi proporsional menanggapi tingkah polah anak-anaknya yang sebagian besar masih sekolah dasar. Ia jadi gampang marah ke anak-anak. Bahkan, beberapa kali memukul.

Kini, ketegangan bukan cuma terjadi di kantor. Tapi, sudah menular ke rumah. Konflik bukan hanya melibatkan orang-orang yang layak terlibat. Tapi, sudah menjalar ke orang-orang yang sama sekali tak tahu-menahu masalah. Merekalah isteri, anak-anak, pembantu, bahkan tetangga.

Suasana rumah yang tadinya damai berubah kaku, tegang. Anak-anak jadi tak lagi bebas berekspresi. Mereka dibayang-bayangi reaksi ayah yang di luar perkiraan. Ah, cinta yang dulu bersemi dalam rumah, menjadi layu. Isteri Pak Kodir yang sebelumnya tenang menanggapi tingkah anak-anak menjadi sangat sensitif, gampang marah. Kakak yang tadinya lembut menasihat adik-adik ketika gelas pecah, air minum tumpah, televisi bersuara terlalu keras; menjadi kasar dan main bentak: “Dasar bodoh!”

Sebuah keadaan yang jauh berbeda dengan kondisi sebelumnya. Damai, tenang, penuh perhatian dan kelembutan. Ada perubahan yang cukup dahsyat. Ada yang luput dari perhatian. Dan, ada yang hilang dari rumah Pak Kodir.

Hingga suatu kali, seorang teman kantor berujar pada Pak Kodir. “Kamu orang yang berbahagia, Dir. Bayangkan, saya, pulang ke rumah menemui benda-benda mati: rumah, kursi, meja, tivi. Sementara, kamu pulang menemui banyak cinta.”

Banyak cinta? Sebuah ungkapan sederhana yang menyentak nurani Pak Kodir. Ia terkulai lemas demi mengingat apa yang telah ia perbuat selama ini. Secara tak sadar, ia telah melenyapkan sesuatu yang teramat berharga. Sesuatu yang tidak akan bisa ternilai dengan harga berapa pun. Itulah kehangatan cinta keluarga.

Mungkin, di situlah nilainya kenapa Baginda Rasulullah saw. pernah mengatakan, “Rumahku, surgaku!” Beliau saw. yang mulia menyamakan nilai rumah tangganya dengan suasana surga yang penuh kenikmatan, kedamaian, dan ketenangan. Dalam surga, tak ada ditemukan sedikit pun kebencian, kesia-siaan. Yang ada kedamaian dan kesejahteraan. Yang ada hanya cinta.

Ketika cinta bersemi dalam keluarga, rumah menjadi tempat yang paling sejuk di seluruh dunia. Segala kebisingan hiruk pikuk dunia materialis teredam dalam pintu depan rumah. Segala kebusukan tingkah polah manusia yang sempat terhisap dalam hati, langsung terkikis dalam taman canda keluarga.

Pak Kodir menemukan sesuatu yang hilang. Ia teringat bagaimana damainya senyum isteri menyambut kehadirannya di rumah. Bagaimana indahnya hidup dikelilingi canda dan tingkah lucu buah hati. Sebuah hiburan yang tak pernah ada di dunia mana pun. Indah, ringan, menyegarkan.

Boleh jadi, kesibukan luar rumah mengecilkan arti cinta keluarga. Boleh jadi, racun-racun yang disebarkan musuh-musuh Islam melalui berbagai media telah mendangkalkan pemahaman pimpinan keluarga tentang tingginya nilai cinta keluarga. Ia bisa menghinggapi suami, isteri, dan anak.

Kesadaran itu kian kuat dirasakan Pak Kodir. Dialah kini yang mesti paling berperan mengubah warna merah tegang keluarga menjadi hijau muda menyegarkan. Sesegar hijaunya taman alam pegunungan.
Selengkapnya...



Cinta Keluarga
Rabu, 24/06/2009 13:49 WIB | email | print | share

Rumah tak ubahnya seperti taman. Sejuk, nyaman, dan menenteramkan. Di sanalah orang mencari kesegaran. Di sana pula orang mengobati segala iritasi jiwa yang disebabkan oleh polusi lingkungan. Seperti itulah suasana keluarga yang dipenuhi banyak cinta. Sebagian orang kerap bingung ketika mengalami hujan masalah. Masalah pekerjaan, konflik dengan atasan, keretakan pergaulan sesama rekan kerja, kemacetan lalu lintas, serangan fitnah, lingkungan rumah yang tidak ramah, hingga masalah lubang-lubang rezeki yang tidak lagi terbuka lebar. Saat itulah, hati menjadi panas. Jiwa gelisah.

Ia butuh tempat berteduh. Ia butuh tempat untuk berbagi rasa. Ia perlu disegarkan dengan ungkapan banyak cinta. Dan keluarga sakinahlah yang sebenarnya ia butuhkan. Sayangnya, tidak semua orang sadar tentang itu. Setidaknya, itulah yang kini dialami Pak Kodir.

Pernah bapak lima anak ini bersitegang dengan atasannya di kantor. Ia tidak setuju dengan kebijakan atasan yang membolehkan pendekatan ke klien dengan cara ‘hadiah’. Buat Pak Kodir, jelas sekali maksud ‘hadiah’ itu. ‘Hadiah’ tak lain adalah uang sogok. Dan itu terlarang dalam ajaran Islam. Dalam Islam, tak ada toleransi dalam urusan halal haram.

Ketegangan terus berlanjut hingga muncul pilihan terkahir dari Pak Kodir. Ia mungkin akan berhenti kerja. Itu artinya, ia mengundurkan diri. Itu juga artinya, ia tidak dapat pesangon. Lima tahun lebih bekerja, tak memberikan hasil akhir yang memuaskan. Sebuah pilihan yang teramat sulit.

Belum lagi ketika berpikir soal pekerjaan selanjutnya. Wah, pilihan makin sulit. Tidak mudah mencari pekerjaan di zaman susah seperti sekarang ini. Mau wirausaha nggak ada modal. Kecuali, kalau dapat pesangon.

Konflik dan pilihan sulit itu kian semrawut dalam pikiran Pak Kodir. Kadang, ia ingin marah. Kadang, ia merasa lemah tak berdaya. Ketika itulah, ia tak lagi proporsional menanggapi tingkah polah anak-anaknya yang sebagian besar masih sekolah dasar. Ia jadi gampang marah ke anak-anak. Bahkan, beberapa kali memukul.

Kini, ketegangan bukan cuma terjadi di kantor. Tapi, sudah menular ke rumah. Konflik bukan hanya melibatkan orang-orang yang layak terlibat. Tapi, sudah menjalar ke orang-orang yang sama sekali tak tahu-menahu masalah. Merekalah isteri, anak-anak, pembantu, bahkan tetangga.

Suasana rumah yang tadinya damai berubah kaku, tegang. Anak-anak jadi tak lagi bebas berekspresi. Mereka dibayang-bayangi reaksi ayah yang di luar perkiraan. Ah, cinta yang dulu bersemi dalam rumah, menjadi layu. Isteri Pak Kodir yang sebelumnya tenang menanggapi tingkah anak-anak menjadi sangat sensitif, gampang marah. Kakak yang tadinya lembut menasihat adik-adik ketika gelas pecah, air minum tumpah, televisi bersuara terlalu keras; menjadi kasar dan main bentak: “Dasar bodoh!”

Sebuah keadaan yang jauh berbeda dengan kondisi sebelumnya. Damai, tenang, penuh perhatian dan kelembutan. Ada perubahan yang cukup dahsyat. Ada yang luput dari perhatian. Dan, ada yang hilang dari rumah Pak Kodir.

Hingga suatu kali, seorang teman kantor berujar pada Pak Kodir. “Kamu orang yang berbahagia, Dir. Bayangkan, saya, pulang ke rumah menemui benda-benda mati: rumah, kursi, meja, tivi. Sementara, kamu pulang menemui banyak cinta.”

Banyak cinta? Sebuah ungkapan sederhana yang menyentak nurani Pak Kodir. Ia terkulai lemas demi mengingat apa yang telah ia perbuat selama ini. Secara tak sadar, ia telah melenyapkan sesuatu yang teramat berharga. Sesuatu yang tidak akan bisa ternilai dengan harga berapa pun. Itulah kehangatan cinta keluarga.

Mungkin, di situlah nilainya kenapa Baginda Rasulullah saw. pernah mengatakan, “Rumahku, surgaku!” Beliau saw. yang mulia menyamakan nilai rumah tangganya dengan suasana surga yang penuh kenikmatan, kedamaian, dan ketenangan. Dalam surga, tak ada ditemukan sedikit pun kebencian, kesia-siaan. Yang ada kedamaian dan kesejahteraan. Yang ada hanya cinta.

Ketika cinta bersemi dalam keluarga, rumah menjadi tempat yang paling sejuk di seluruh dunia. Segala kebisingan hiruk pikuk dunia materialis teredam dalam pintu depan rumah. Segala kebusukan tingkah polah manusia yang sempat terhisap dalam hati, langsung terkikis dalam taman canda keluarga.

Pak Kodir menemukan sesuatu yang hilang. Ia teringat bagaimana damainya senyum isteri menyambut kehadirannya di rumah. Bagaimana indahnya hidup dikelilingi canda dan tingkah lucu buah hati. Sebuah hiburan yang tak pernah ada di dunia mana pun. Indah, ringan, menyegarkan.

Boleh jadi, kesibukan luar rumah mengecilkan arti cinta keluarga. Boleh jadi, racun-racun yang disebarkan musuh-musuh Islam melalui berbagai media telah mendangkalkan pemahaman pimpinan keluarga tentang tingginya nilai cinta keluarga. Ia bisa menghinggapi suami, isteri, dan anak.

Kesadaran itu kian kuat dirasakan Pak Kodir. Dialah kini yang mesti paling berperan mengubah warna merah tegang keluarga menjadi hijau muda menyegarkan. Sesegar hijaunya taman alam pegunungan.
Selengkapnya...

Cinta dan Persahabatan



Cinta dan Persahabatan

Oleh Kwek Li Na
Acara televisi sore ini tak satupun membuat aku tertarik. Kalau sudah begini aku binggung entah apa yang harus aku lakukan. Tio bersama Sany kekasihnya, sahabatku Ricky entah kemana? Mall, bioskop ataupun perpustakaan, bukan tempat yang aku suka, apalagi mesti pergi sendirian.

mmm…Pantai. Ya pantai. kayaknya hanya pantailah, tempat yang mampu membuat aku merasa damai dan tak aneh jika aku pergi sendirian.Kuambil jaket, lalu kusamber kunci dan pergi menuju garasi. Kukendarai mobil mama yang nganggur di sana. Papa dan mama lagi keluar kota, jadi aku bisa keluar dan mengendari mobilnya dengan leluasa.



Terik panas masih menyengat, walaupun waktu sudah menjelang sore. Namun tak membuat manusia-manusia di Ibukota berhenti beraktivitas meskipun di bawah terik matahari yang mampu membakar kulit. Jalan-jalan macet seperti biasanya. Dipenuhi mobil dari merek ternama ataupun yang sudah tak layak dikendarai.

Lalu di depan kulihat pemandangan lain lagi. Pedagang kaki lima duduk lesu menunggu pelangannya.
Krisis yang melanda membuat banyak orang hati-hati melakukan pengeluaran, bahkan untuk membeli jajan pasar.Walaupun tak seorang yang menghampirinya, namun dia tetap semangat menyapa orang-orang yang lewat dan akhirnya ada juga satu pembeli yang menuju arahnya.


Sekilas kulihat orang itu kok mirip sekali dengan Ricky. Kugosok-gosok mataku, menyakinkan pandanganku. Kutepikan mobilku, lalu aku berhenti di tepi jalan itu. Dengan setengah berlari, aku mengejar sosok itu.

Ah…kendaraan sore ini banyak sekali, sehingga membuat aku kesulitan untuk menyeberang jalan ini. Tapi akhirnya terkejar juga, dengan nafas tersengal-sengal, kujamah bahunya.

“Ky!” seruku tiba-tiba, sehingga membuatnya terkejut.

“Anda siapa?” tanya Ricky pura-pura tak mengenalku.

“Ky. Sekalipun kamu jadi gembel , aku akan tetap menggenalmu." jelasku mendenggus kesal.

“Sudahlah, Sophia, jangan membuat aku terluka lagi.” tukasnya begitu sinis seraya beranjak pergi.

“Ky…Ky…knapa kamu tak pernah mau mendengarkan penjelasanku!” teriakku sekeras-kerasnya. Namun bayangan Ricky semakin menjauh dan akhirnya tak kelihatan.

Ricky, Tio dan aku adalah sahabat karib dari kecil. Setelah tumbuh besar, aku tetap mengganggap Ricky adalah sahabat terbaikku, tapi Ricky punya rasa berbeda dari persahabatan kami. Yang aku cintai adalah Tio. Ini yang membuat Ricky menjauhiku. Tapi yang Tio cintai bukan aku, tapi Sany, teman sekelasnya.

Cinta, sulit di tebak kapan dan di mana berlabuh!

Banyak orang tak bisa terima, jika cintanya ditolak, tapi bukankah cinta tak mungkin dipaksa?

Tak mendapatkan cinta Tio, tak membuatku menjauh darinya, tapi aku akan tetap menjadi sahabat baiknya. Walaupun ada sedikit rasa tidak puas, kadang rasa cemburu menganggu hati kecilku, saat kutahu untuk pertama kali, orang yang Tio cintai adalah orang lain.

Aku harus bisa menerima keputusannya , walaupun terasa berat . Bukankah, kebahagian kita adalah melihat orang yang kita cintai hidup berbahagia, baik bersama kita atau tidak?

Tapi tidak dengan Ricky, dia lebih memilih, meninggalkanku, mengakhiri persahabatan manis kami. Pergi dan aku tak pernah tahu kabarnya. Tapi apapun yang terjadi, aku akan selalu berharap suatu saat kami akan dipertemukan lagi.

Karena bagiku, cinta dan persahabatan adalah dua ikatan yang sama. Ikatan yang tak satupun membuat aku bisa memilih satu diantaranya.

***

Sudah seminggu, setiap hari, aku datang kepersimpangan ini. Berharap bisa melihat sosok Ricky lewat disekitar sini lagi. Tapi, Ricky hilang bagai ditelan bumi. Aku hampir putus asa.

Aku sudah capek menunggu, akhirnya aku bangun dan ingin beranjak pergi. Knapa tiba-tiba, indera keenamku, memberiku insting, kalau Ricky ada di sekitarku.

Kubalikan kepala, kulihat sosok Ricky setengah berlari menyeberang jalan di belakang posisiku. Aku berlari menggejar sosok itu. Kuikuti dia dari belakang. Aku pingin tahu dimana dia berada sekarang.

Akhirnya kulihat Ricky, masuk ke sebuah gang kecil, kuikuti terus , sampai akhirnya dia masuk ke sebuah rumah yang sangat sederhana.

“Knapa Ricky lebih memilih hidup disini, daripada di rumah megah orangtuanya?”

”Knapa dia, tinggalkan kehidupannya, yang didambakan banyak orang?”

”Knapa semua ini dia lakukan?”

“Knapa?”

Banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di kepalaku.

Setelah dia masuk kurang lebih 10 menit, aku masih berdiri terpaku dalam lamunanku, dengan pertanyaan-pertanyan yang jawabanya ada pada Ricky. Aku dikejutkan suara seekor anak anjing jalanan, yang tiba-tiba menggonggong.

Aku memberanikan diri memencet bel di depan rumahnya itu.

“Siapa?” terdengar suara dari balik pintu.

Aku diam, tak memberi jawaban. Setelah beberapa saat aku lihat Ricky pelan-pelan membuka pintu. Nampak keterkejutannya saat melihatku, berada di depannya.

“Ky…boleh aku masuk?” tanyaku hati-hati.

“Maukah kamu memberikan sahabatmu ini, segelas air putih.” ujarku lagi.

Tanpa bicara, Ricky mengisyaratkan tangannya mempersilahkan aku masuk. Aku masuk keruangan tamu. Aku terpana, kulihat rumah yang tertata rapi. Rumah kecil dan sederhana ini ditatanya begitu rapi, begitu nyaman. Kulihat serangkai bunga matahari plastik terpajang di sudut ruangan itu.

“Ricky, kamu tak pernah lupa, aku adalah penggagum bunga -bunga matahari.” gumanku.

Dan sebuah akuarium yang di penuhi ikan berwarna-warni, rumput-rumput dari plastik dan karang-karang di dalamnya. Ricky tahu betul aku penggagum keindahan pantai dan laut. Walaupun hal-hal ini dulunya, setahuku, kamu tak menyukainya. Kulihat juga banyak foto persahabatan kami yang di bingkainya dalam bingkai kayu yang sangat indah, terpajang di dinding ruang tamu ini.

Bulir-bulir air mataku, perlahan-lahan mulai tak mampu aku bendung. Aku benar-benar terharu dengan semua yang Ricky lakukan. Begitu besar cinta Ricky buatku. Kupeluk dia, yang aku sendiri tak tahu, apakah pelukan ini adalah pelukkan seorang sahabat ataupun sudah berubah menjadi pelukan yang berbeda?

Ricky kaget, namun akhirnya dia membalas pelukanku, dan memelukku lebih erat lagi , seakan-akan ingin menumpahkan segala rindu yang sudah hampir tak terbendung dalam hatinya.

Kami menghabiskan sore ini dengan berbagi cerita, pengalaman kami masing-masing selama perpisahan yang hampir 2 tahun lamanya dan akhirnya Ricky mengajakku makan, ke sebuah restoran kecil yang sering dikunjunginya seorang diri, di dekat rumahnya. Terdengar alunan tembang-tembang romatis , suasana hening, membuat kami terbuai dalam hangatnya suasana malam itu.

***

Sekarang Ricky sudah tahu, Tio sudah bersama Sany. Kami sekarang menjadi 4 sekawan. Sany juga telah menjadi anggota genk kami.

Ternyata setelah aku mengenalnya lebih lama, Sany adalah sosok yang sangat baik hati, menyenangkan, ramah dan peduli dengan sahabat. Ah...menyesal aku tak mengenalinya lebih dalam sejak dulu.

“Ky , biarlah semua berjalan apa adanya, mungkin cinta akan pelan-pelan muncul dari hatiku.” ujarku suatu hari, saat Ricky mengungkit masalah ini lagi.

“Oke, aku akan selalu menunggumu. Sampai kapapun. Karena tak akan ada seorangpun yang mampu membuatku jatuh cinta . Hanya kamu yang mampu membuat aku damai, tenang dan bahagia.” jelasnya panjang lebar

Sekarang aku memiliki tiga orang sahabat baik. Tak akan ada lagi hari-hariku yang kulalui dengan kesendirian, kesepian dan kerinduan.

Hampir setiap akhir pekan, kami menghabiskan waktu bersama, ke pantai, ke puncak ataupun hanya sekedar berkaroke di rumah sederhana Ricky. Hidup dengan tali persahabatan yang hangat, membuat hidup semakin berarti dan lebih bahagia.

***

Waktu berjalan begitu cepat. Tiga tahun sudah berlalu. Kebaikan-kebaikan Ricky mampu membuat aku merasa butuh dan suka akan keberadaannya di sampingku. Rasa itu pelan-pelan tumbuh tanpa kusadari dalam hatiku.

Aku jatuh hati padanya setelah melalui banyak peristiwa. Cinta datang, dalam dan dengan kebersamaan.

Apalagi dengan sikap dan perbuatan yang ditunjukannya. Membuat aku merasa, tak akan ada cinta laki-laki lain yang sedalam cinta Riky.

Sekarang Ricky bukan hanya kekasih yang paling aku cintai tapi juga seorang sahabat sejati dalam hidupku.
Selengkapnya...

Pengikut